Kamis, 15 Februari 2018

FORKAMI Mendorong Program Andalan Pemerintah dengan Goes to Campus “Learning by Experience” STIP Jakarta


CAAIP52 - Sejak awal munculnya perdagangan antarnegara, peran pengangkutan laut (shipping) menjadi vital. Di era globalilasi, peran shipping bukan hanya semakin penting dalam bisnis internasional, tetapi juga memunculkan praktek, tata cara, dokumentasi dan prosedur baru. Hal ini sejalan dengan persaingan di bidang industri jasa angkutan di perairan semakin luar biasa ketat dan padat teknologi (technology insentive). Perkembangan teknologi perkapalan dan pelayaran telah menerapkan strategi berlayar yang cepat, mengangkut lebih banyak, untuk dapat menawarkan harga yang lebih murah. Aliansi perusahaan besar dan kuat mendominasi transportasi laut internasional. Indonesia sebagai negara kepulauan yang secara geografis terletak antara dua benua dan dua samudera dikenal dengan sebutan Indonesia Locked Country. Angkutan di perairan,sebagai bagian sistem transportasi nasional, memiliki peranan yang sangat penting dalam memperlancar roda perekonomian, memantapkan perwujudan wawasan nusantara, memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan ketahanan nasional, dan mempererat hubungan antarbangsa. Angkutan di perairan memiliki fungsi yang sangat strategis, yaitu menunjang kegiatan perdagangan dan perekonomian (ship follows the trade) serta merangsang pertumbuhan perekonomian dan wilayah (ship promotes the trade), sehingga angkutan di perairan berfungsi sebagai infrastruktur yang strategis bagi Indonesia sebagai negara kepulauan.
Posisinya yang strategis ini sangat menguntungkan Indonesia dalam kancah perdagangan internasional sehingga dapat dijadikan sebagai peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahan-perusahaan pelayaran nasional untuk mengembangkan bisnisnya. Perspektif usaha pelayaran Indonesia sangat prospektif ditengah desakan Asean Economic Community atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan persaingan global, sehingga usaha pelayaran nasional harus ditumbuhkembangkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kelancaran arus barang ekspor-impor. Melihat pangsa pasar muatan di Indonesia maupun di dunia begitu besar yang membutuhkan angkutan kapal lebih banyak dalam mendistribusikan barang-barang untuk kepentingan dalam dan luar negeri, maka usaha pelayaran nasional akan terus berjalan dan ini merupakan sebuah lahan peluang bagi swasta untuk mengembangkan usahanya. Ditambah lagi dengan program andalan pemerintah Presiden Ir Joko Widodo yaitu “NAWACITA, Toll Laut dan Poros Maritim Dunia” menunjukkan dukungan penuh pemerintah akan peluang emas ini.
Namun dibisnis pelayaran tidak terdistribusi secara normal, maka perusahaan yang memiliki daya saing tinggi akan mendominasi pangsa pasar pelayaran dunia. Keunggulan daya saing perusahaan pelayaran sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia pelayaran itu sendiri. Untuk itulah diperlukannya sinergi antar para ahli Nautika, Teknika, Ketatalaksanaan Angkutan Laut dan Kepelabuhanan (KALK) serta stakeholder terkait. Melalui koordinasi lintas fungsi yang baik dan inovasi pelayanan pelayaran (sesuai kebutuhan dan perkembangan teknologi pelayaran terbaru) agar dapat meningkatkan kinerja SDM pelayaran yang secara otomotis akan meningkatkan keunggulan daya saing perusahaan pelayaran nasional sebagai ujung tombak Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia. Agung Wansyah (2016:12-16)

Disampaikan ketika menjadi narasumber kegiatan Forkami (Forum Komunikasi Maritim Indonesia)  Goes to Campus “Learning by Experience” di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, pada Kamis 15 Februari 2018.

Narasumber
1. Laksma TNI (purn) Ir. Drs. Bonar Simangunsong SE., MSc.
2. Capt. Yohanis Mitakda
3. M Agung Wansyah Yunandar SST.Pel., MMT.r
Moderator : Ir. Levina Litaay
"Laut Masa Depan Indonesia" merupakan materi yang dibawakan oleh Bapak Bonar Simangunsong sebagai Narasumber pertama, beliau merupakan mantan staff ahli dewan kelautan Indonesia.
Hadir sebagai narasumber kedua Capt. Yohanis Mitakda selaku dewan pengawas Forkami, menyorot  materi tentang "SDM kemaritiman ujung tombak maritim Indonesia".
Antuasias Taruna-taruni nampak pada sesi tanya jawab dimana sejumlah pertanyaan, kritik dan saran dilontarkan tentang Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia, apa itu Forkami serta kontribusi Forkami dalam mengkawal implementasi Poros Maritim serta mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan bisnis industri pelayaran kedepan. 
Acara ini diikuti oleh taruna-i lebih kurang 300 orang dan terselenggara atas kerjasama Forkami dengan STIP serta didukung oleh perusahan pelayaran Djakarta Lloyd, Austen Maritime Indonesia, Ship Management Indonesia dan Indonesian National Shipowners' Association (INSA).
Salam Bahari, Indonesia Jaya. mawy52

Narasumber, Moderator dan Panitia bersama
ketua STIP Capt. Sahattua P. Simatupang MM., MH. beserta Taruna-i